Fokus Google di jejaring sosial dan iklandianggap sebagai sebuah kesalahan. Seorang mantan petinggi Google yang kinipindah ke Microsoft blak-blakan tentang hal ini.
James Whittaker, dulunya menjabat sebagaiengineering director di perusahaan yang bermarkas di Mountain View tersebutsebelum pindah ke perusahaan 'tetangga'.
Di blog Microsoft Developer Network, iamenjelaskan alasannya cabut dari Google. "Google yang dulu adalah sebuahperusahaan teknologi yang mendorong karyawannya untuk berinovasi," tulisWhittaker.
"Dan Google yang aku tinggalkan sekarangadalah sebuah perusahaan iklan dengan single corporate-mandated focus,"tambahnya.
Dalam curhatnya, Whittaker turut menyorotiperbedaan bekas perusahaannya saat di bawah kepemimpinan CEO Eric Schmidt danLarry Page. Di bawah Schmidt, Google menjadi perusahaan yang menekankan padainovasi.
Dituturkan lebih lanjut olehnya, Google memicukaryawannya untuk menggali sisi kewirausahaan mereka dengan iming-iming awarddan bonus. Iklan, kala itu hanya menjadi layaknya 'background'.
Sedangkan saat Page memimpin, fokus Google bergeser.Di mata Whittaker, Google ingin mendedikasikan pembuatan produk yang bernuansasosial di mana langkah ini dinilai tidak tepat.
Oleh karena itulah, situs jejaring Google+dianggapnya sebagai sebuah kegagalan. Whittaker, yang bergabung dengan Googlepada tahun 2009 mendeskripsikan budaya Google menjadi 2 era: 'Sebelum Google+'dan 'Sesudahnya'.
Persaingan dengan Facebook menurutnya sulituntuk dimenangkan. "Era 'after' Google+ sangat-sangat menyedihkan,"ujarnya seperti dilansir detikINET dari CNN.
Kritikan pada Google sendiri tak hanya datangdari mantan timnya. Dan Olds, analis dari The Gabriel Consulting Groupmengatakan," Google yang lama mencoba membesut produk yang keren untukuser dan iklan akan mengikutinya."
"Sedangkan Google yang baru mencoba untukmemuaskan pengiklan, bukan user-nya," pungkas Olds.