Salah satu kelebihan punya pasangan buledibanding sesama orang Asia adalah tidurnya lebih nyenyak. Setidaknya denganpostur dan berat badan yang sama, secara anatomis bule cenderung tidak gampangngorok seperti halnya orang Asia.
Pendapat itu disampaikan oleh Dr RimawatiTedjasukmana, SpS, RPSGT, seorang pakar kesehatan tidur dari RS Medistra.Menurutnya, struktur wajah dan leher orang Asia memang lebih memungkinkanterjadinya penyumbatan pada saluran napas yang memicu dengkuran saat tidur.
"Orang Asia hidungnya kecil, rahangnyakecil. Apalagi yang lehernya pendek, gemuk sedikit pasti ngorok. Kalau orangbule kan hidungnya besar-besar," kata Dr Rima saat ditemui usai jumpa pers"2012 World Sleep Day: Breath Easily Sleep Well" di RS Medistra,Kamis.
Kegemukan atau kelebihan berat badan memangmerupakan faktor risiko pada orang yang tidurnya mendengkur. Jika kebanyakanorang bule baru mendengkur jika sudah obesitas, maka orang Asia cenderung sudahmengalaminya ketika berat badannya baru sekitar 60-80 kg.
Meski demikian, jumlah orang yang mendengkurdi kalangan orang bule khususnya dari Australia dan Amerika Serikat tidak kalahbanyak dari Asia. Faktor pemicunya bukan anatomi, melainkan kegemukan itusendiri karena negara-negara barat memang sedang banyak menghadapi masalahobesitas.
Negara-negara barat yang rata-rata ekonominyalebih maju banyak mengonsumsi junk food yang tinggi kalori. Kelebihan kaloriyang tidak diimbangi dengna aktivitas fisik yang memadai membuat orang bulebanyak yang obesitas, lalu bermasalah dengan pernapasan khususnya saat tidur.
Mendengkur saat tidur bukan sekedar soalsuaranya yang mengganggu orang lain di sekitarnya. Gangguan ini jika tidakdiatasi juga bisa memicu henti napas atau sleep apnea, yang banyak dikaitkandengan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi serta diabetes.