Paijo, satu-satunya saksi kunci perakitan danpemasangan bom di cafe Rajas, beberapa minggu yang lalu melaporkan tersangkaSarimin ke kantor polisi. Diduga Sarimin adalah antek-antek Amrozy Cs.
Hasil perundingan meja hijau, menetapkanhukuman mati bagi Sarimin. Seorang hakim menanyakan permohonan terakhirSarimin, sebelum terpidana dihukum mati...
Paijo : "Ya, Pak hakim saya melihatdengan jelas sekali saat Sarimin memasang bom di pot bunga!"
(Beberapa ,menit kemudian...)
Hakim : "Setelah lama berunding, akhirnyakami memutuskan bahwa saudara Sarimin dinyatakan bersalah dan akan segeradipidana mati, berikut beban denda kurang lebih Rp 1M."
Sarimin : "Tapi Pak......."
Hakim : "Baiklah saudara Sarimin, apapermintaan terakhir anda?"
Sarimin : "Saya ada 1 permintaan. Tapibapak sebagai hakim harus bersumpah benar-benar akan mengabulkan permohonanterakhir saya."
Hakim : "Ya, kenapa tidak? Saya BERSUMPAH!"
Sarimin : "Saya tidak tahu, mati iturasanya sakit atau tidak? Maka dari itu, saya minta bapak yang mati duluan,nanti baru saya menyusul..."
Hakim :"???@!*#%("o")....>_< ? >_<"
==============================================================
Guru TK: "Andi, dari tadi kamu tidakmemerhatikan Ibu. Sekarang coba kamu maju dan menyanyikan sebuah lagu. Karenaagak takut, Andi menyanyi dengan pelan: Cicak-cicak di dinding ...."
Guru : "Kurang besar ...!"
Andi : "Tokek-tokek di dinding ...."
Guru : "Kurang besar ...!"
Andi : "Buaya-buaya di dinding ...."
Guru : "Andi..., yang Ibu maksudkansuaramu yang kurang besar, bukan binatangnya."
Andi : "Ooo..?????...."