Saat warga Surabaya waspada dan takut seranganSerangga Tomcat, bocah-bocah di Kenjeran, justru bersenang-senang dengan semutsemai ini. Mereka bahkan menggelar adu balap Tomcat.
Pemandangan ini terjadi di kawasan KedindingKenjeran Surabaya. Libur panjang di akhir pekan lalu diisi bocah-bocah lelakidi sana untuk mengumpulkan Tomcat. Mereka pun membikin lintasan adu balaptomcat dengan kertas lipat.
"Kami senang kok, tidak takut," kataRozi, salah seorang bocah lelaki yang bermain adu balap Tomcat di masjidkawasan Kedinding.
Fenomena toksin Tomcat yang mampu menimbulkanluka merah, gatal dan panas di kulit nyatanya tidak menghentikan niatbocah-bocah tersebut bermain. Mereka pun mengaku berani mengumpulkan Tomcatyang ada di sekitar kawasannya.
Dengan tangan kosong, ratusan Tomcat berhasildikumpulkan. Serangga yang paling banyak menyerang di kawasan Kenjeran itukemudian diadu di perlintasan yang terbuat dari kertas lipat.
"Lintas balap tomcat kami buat darikertas," terang Rozi.
Rozi mengaku sama sekali tidak takut saatmemegang semut bersayap itu. Padahal, ia dan kawan-kawannya tahu bila SeranggaTomcat mampu mengeluarkan racun atau toksin yang bisa membuat kulit tubuhnyamemerah, gatal, panas bahkan melepuh.
Lomba adu balap Tomcat ini tidak merebutkanhadiah-hadiah bernilai tinggi. Bocah lelaki di Kenjeran ini hanya melakukan adubala Tomcat untuk kesenangan semata.
Usai berlomba, mereka pun kemudian menyimpankembali ratusan Tomcat ke dalam wadah plastik. Rozi dan kawannya tak lupamemberi makanan berupa rumput dan tanah ke dalamnya.
"Supaya nanti Tomcat bisa diadu balaplagi," pungkas Rozi.