Telah lama dia berwarnakan abu-abu.
Sabar yang ada di hatiku.
Terganjal terus penuh luka, hujanpun menutupinya.
Siang malam, daun tumbuh dan gugur tak bisa ku hapus.
Terkadang langit dihiasi dengan pelangi, itupun percuma.
Tubuhku kumandikan dengan air berwarna merah, itupun juga percuma.
Tak kusadari aku sudah diujung jalan.
Kenapa tidak tawarkan saja warna putih? melindungi dan menjaga.
Tergesa-gesa dia menangkap warna hitam yang membuat terjatuh dan terluka.
Ku sudah berusaha, sunyi dan sepi tanpa beban berharap dia bahagia kelak nanti.