Seorang pria bernama Seto ingin memamerkantempat tidurnya yang sudah diperbaiki dan diperindah. Karena tidak seorang punyang mau datang ke kamarnya untuk melihat tempat tidurnya itu, dia menemukansatu ide cemerlang.
Dia akan berpura-pura sakit dan terusterbaring di tempat tidur. Dengan demikian saudara ipar dan teman-temannyapasti akan datang untuk menjenguknya.
Saudara ipar Seto yang bernama Abet kebetulanmemiliki kaos kaki baru dan ingin pula memamerkannya kepada Seto. Abet akhirnyamemutuskan untuk menjenguk Seto.
Pada waktu mengunjungi Seto, Abet sengajamenggulung celana panjangnya dan menaikkan salah satu kakinya ke atas tempattidur si Seto agar kaos kakinya terlihat.
Kemudian Abet bertanya, "Sebenarnya kausakit apa sih, Seto?"
Seto yang sadar bahwa Abet sebenarnya inginmemamerkan kaos kaki barunya tidak dapat menahan tawanya dan berkata,"Kita punya penyakit yang sama kok ...."
==================================================================
Seorang Nyonya yang kaya raya memiliki sebuahvas antik yang sangat mahal harganya. Dia sangat membanggakan vas antiktersebut sampai- sampai suatu saat dia memutuskan untuk mengecat kamarnyadengan warna yang sama dengan vas antiknya.
Beberapa ahli cat mencoba untukmengkombinasikan berbagai warna untuk mendapat warna yang serupa dengan vasitu, tetapi tidak ada seorangpun dari mereka yang dapat menemukan warna yangcocok maupun warna yang mendekati yang dapat memuaskan si Nyonya ini.
Sampai pada suatu saat ada seorang tukang catyang sangat percaya diri mengatakan bahwa dia bisa mencari warna yang samadengan vas antik itu untuk mengecat kamar si Nyonya. Si Nyonya sangat gembira.
Dan ternyata betul ... si tukang cat iniberhasil memberikan warna yang sama pada dinding kamar dengan vas antik siNyonya. Karena itu si tukang cat ini menjadi sangat terkenal.
Beberapa tahun kemudian, si tukang cat inisakit berat dan mewariskan usahanya pada anak laki-lakinya.
"Ayah..", kata anaknya, ada sesuatuyang harus aku ketahui. Bagaimana Ayah bisa dengan sempurna mendapatkan warnayang sama dengan vas Nyonya yang kaya raya itu untuk mengecat dindingkamarnya?"
"Nak," jawab ayahnya, "sebelummengecat dinding kamar, Ayah cat dulu vas antik nyonya itu."