Pada suatu malam si ucul sedang duduk di barsambil memandang sebuah gelas di hadapannya. Lalu datanglah preman di situ,namanya Dudul.
Melihat tingkah Ucul yang begitu, sang premanpun menghampirinya dan mengambil gelas di hadapan si Ucul lalu meminumnya. Denganterkejut si Ucul pun berkata:
Ucul : "Hai...mengapa engkau merebutgelas berisi minuman itu dariku...?"
Dudul : "Ya..karena aku melihat engkautidak meminumnya,makanya aku minum, sayang...mubazir."
Ucul : "Oowww...begitu ya."
Dudul : "Kulihat engkau sangat kelihatansedih,memangnya ada apa?"
Ucul : "Aku depresi berat hari ini.Bayangkan coba,ketika kerja,aku dipecat bos gara-gara telah merugikanperusahaan, trus ketika aku mau pulang, kereta aku sudah tidak ada lagi diparkiran. Lalu aku pulang kerumah pakai taxi dan dompet aku sudah tidak adalagi di saku celana aku. Ketika aku nyampai di rumah, ku lihat istriku sedangberduaan dengan pria lain di kamar. Makanya aku datang kesini mau bunuhdiri."
Dudul : "Lantas kenapa kau mau bunuhdiri?"
Ucul : "Aku depresi berat, tapi sekarangaku gak jadi bunuh dirinya.
Dudul : "(tambah bingung) Lho, kok gakjadi...?"
Ucul : "Ya..karena gelas yang kuisi racuntadi sudah kau minum.."
Dudul : "$!^&#%$!@*(seketikaterjerembab ke lantai)"
===================================================================
Adalah seorang pria yang sudah sangat uzur,sakit-sakitan dan lemah. Namun anaknya tak mampu memberikan yang terbaikuntuknya, karena itu ia hanya dititipkan pada sebuah panti jompo yang sederhanadan buruk perawatannya.
Suatu hari sang anak memperoleh hadiah besarlewat kuis televisi. Dan hal pertama yang dilakukannya adalah memindahkanayahnya ke sebuah panti jompo yang mahal dan sangat baik perawatannya.
Bukan main kagumnya pria tua itu dengankebersihan dan keasrian tempat perawatannya yang baru. Ia benar-benar menikmatisemua yang ada di sekitarnya.
Hari pertama di panti jompo yang baru itu, iamenonton video di kamarnya. Ketika film sedang seru-serunya, mendadak iamemiringkan tubuhnya ke satu sisi, namun seorang perawat langsung berlari dankembali meluruskan duduknya.
Tak lama kemudian pria itu harus makan malam.Selesai makan malam, kembali ia memiringkan tubuhnya ke satu sisi. Tapi segerapula seorang perawat datang berlari, mendorong dan meluruskan posisi duduknyadi tempat tidur.
Malam itu, kebetulan sang anak menelepon danmenanyakan keadaan ayahnya di rumah perawatannya yang baru itu.
"Tempat ini memang luar biasa," kataayahnya, "Udaranya nyaman, makanannya enak-enak, di kamar ada televisi 40inci dengan layar lebar, pelayanannya sangat istimewa..."
"Berarti tempat itu benar-benar panti perawatanyang baik, bukan?" kata sang anak di ujung sana dengan nada gembira.
"Ya, hampir semuanya bagus danmemuaskan," ujar pria itu tersebut. "Kecuali satu hal, mereka takmengijinkan saya kentut...!"